Mari Lestarikan Budaya. Berbangga menjadi warga Negara Indonesia yang kekayaan Budayanya Tidak ternilai dengan apa-pun.

Minggu, 14 Februari 2010

Tantangan Budidaya Damar

Dari tribunlampung.co.id dipostkan pada Minggu, 22 November 2009 | 01:03 WIB

Harga damar mata kucing di Kabupaten Lampung Barat masih bertahan rendah, yakni berkisar Rp6.000- Rp6.500/kg, sementara pasokan komoditas itu tetap lancar.

Beberapa petani yang ditemui di kawasan hutan di lintasan Liwa-Krui Lampung Barat, Sabtu, mengatakan harga damar mata kucing sepanjang 2009 cenderung bertahan rendah sehubungan menurunnya permintaan komoditas itu.

"Saya membeli damar dari petani Rp6.000/kg dan menjualnya ke pengumpul Rp6.500/kg. Harga komoditas ini sudah lama bertahan rendah," kata salah satu petani di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung Barat, Zul.

Zul mengaku bisa mengirimkan 500 kg damar mata kucing ke agen (pedagang pengumpul) di Jakarta dalam sekali pengiriman. Sebelumnya, petani damar di Desa Gunung Kemala Kecamatan Karya Penggawa Lambar, Solihin, juga mengatakan harga damar di daerah itu masih rendah.

Harga damar kualitas asalan mencapai Rp.6.500, kualitas AC Rp8.500/kg, kualitas AB Rp10.500/kg dan kualitas ekspor ABC Rp13.000/kg.

Kabupaten Lampung Barat merupakan penghasil utama damar mata kucing di Lampung, termasuk di Indonesia. Produksi damar Kabupaten Lampung Barat tahun 2004 mencapai 6.503 ton, tahun 2005 sebanyak 3.992 ton, tahun 2006 sebanyak 6.518 ton, tahun 2007 mencapai 6.250 ton, tahun 2008 sekitar 5.850 ton dan Januari sampai Mei 2009 telah mencapai 2.469 ton.

Harga damar yang bertahan rendah itu dikhawatirkan bisa mengancam keberadaan pohon damar, seperti pohon damar dipotong dan menjualnya ke pengusaha kayu. Tahun-tahun sebelumnya harga damar sempat mencapai Rp13.000- Rp14.000/kg.

Sehubungan damar bisa dikembangkan sebagai komoditas unggulan hasil hutan bukan kayu, maka berbagai kalangan mengharapkan pemerintah daerah setempat mencari jalan keluar untuk menyelamatkan keberlangsungan tanaman damar di Lampung Barat.

Selain itu, petani damar diharapkan membentuk wadah untuk menstabilkan harga komoditas unggulan Lampung Barat itu.(ant)

Lampung Barat (KRUI) Penghasil Damar Terbesar di Dunia


Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menyimpan potensi besar getah Damar Mata Kucing (Shorea Javanica). Total pendapatan per tahunnya antara Rp 38- 39 miliar. Hal ini terungkap dalam Pertemuan Multipihak Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Damar Mata Kucing di Hotel Marcopolo, Selasa (9/6).

Kepala Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Alam Lampung Barat, Warsito mengungkapkan, produksi damar mata kucing di Lambar dari Januari - Mei 2009 telah mencapai 2.469 ton. "Jika harga rata-rata Rp 6 juta per ton maka nilai ekonomis pendapatannya setara Rp 14,814 miliar. Harga getah damar mata kucing saat ini sekitar Rp 6.000/kg," kata dia.

Direktorat Statistik dan Ekonomi Moneter dalam Kajian Ekonomi Regional Provinsi Lampung mencatat ekspor lak, getah dan damar Provinsi Lampung sampai Februari 2009 sebesar 181,922 US dolar. Share market-nya sekitar 0,11%.

Kepala Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Alam Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, getah damar bisa menjadi komoditas unggulan Lampung dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Bahkan, getah Damar Mata Kucing bisa jadi ikon Lampung.


"Getah Damar Mata Kucing di Krui sangat potensial untuk dikembangkan. Budidaya damar punya dua manfaat sekaligus yaitu pelestarian hutan dan ekonomi," ujarnya. Potensi damar yang cukup besar, membuat Lampung Barat menjadi penghasil damar terbesar di dunia. (*)


Sumber http://www.tribunlampung.co.id

Damar dan Cara Masyarakat Krui Melestarikan Lingkungan Hidup

Bagi masyarakat krui, mengumpulkan getah damar tidak hanya pekerjaan laki-laki tetapi juga untuk perempuan. Damar Pinus (Shorea javanica) telah diolah di Krui sejak ratusan tahun yang lalu. Kawasan alami pohon damar telah dikenal di luar negeri sudah sejak lama. Para penguasa Belanda pada masa penjajahan menggunakannya sebagai bahan baku untuk memproduksi berbagai produk seperti pernis, cat, tinta, kemenyan dan kosmetik sebagaimana yang dijelaskan Oyos Saroso HN.

Hingga kini, masyarakat Krui terus melindungi warisan mereka, nuansa hijaupanjat damar pepohonan Damar Pinus mengisi bukit dan peternakan di wilayah pesisir. Masyarakat krui dalam mengelola perkebunan repong damar mempunyai hukum adat untuk melindungi Damar Pinus. Pohon Damar Pinus tidak boleh ditebang dan setiap orang yang melanggar hukum tersebut menerima hukuman dalam bentuk penanaman pohon Damar baru, Bahkan setiap orang yang akan menjadi calon pengantin harus menanam pohon sebelum menikah. Beberapa orang Krui bahkan percaya bahwa mereka dapat berbicara dengan Damar pinus. Selama bertahun-tahun, orang tua di Krui mengatakan kepada anak-anak mereka, “jika Anda butuh uang untuk membayar biaya sekolah anak-anak Anda, berbicaralah dengan pohon Damar”.

250px-Repong_damar_010813_kryPengamat budaya Lampung Anshori Djausal mengatakan bahwa adat tidak memiliki makna denotative, Itu jelas merupakan sebuah pesan kepada anak-anak Krui untuk terus menjaga dan melindungi pohon Damar, dan itu telah terbukti berhasil. banyak orang Krui telah sukses dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi sejak orang tua mereka membudidayakan Damar Pinus. Pohon-pohon adalah sumber utama pendapatan bagi masyarakat Krui. Setiap minggu, para petani mengumpulkan getah dan ketika mereka telah merasa cukup, mereka menjualnya ke pengumpul.

Ancaman terhadap perkebunan repong damar datang pada saat pembukaan3194070665 perkebunan kelapa sawit yang mengabaikan hukum adat. Pada akhir tahun 1980-an, banyak pohon Damar yang ditebang untuk membuka perkebunan kelapa sawit, dan para penebang liar mencuri kayu Damar Pinus dengan mencampurkannya dengan kayu biasa sehingga polisi tidak menghentikan mereka, karena mereka tidak menyadari para penebang liar telah mencampurnya dengan kayu ilegal Damar pinus. Namun bagaimanapun juga para penduduk desa di desa Pahmungan tetap memegang teguh tradisi mereka dalam melindungi Damar Pinus, puluhan desa lainnya di Lampung Barat juga masih menjunjung tinggi tradisi yang sama.

Husin, seorang penduduk desa Pahmungan berusia 57 tahun, memelihara beberapa pohon Damar di perkebunannya, yang merupakan warisan dari nenek moyang mereka yang telah dimiliki sejak zaman penjajahan Belanda. “Semakin banyak sesorang memiliki repong Damar, maka semakin tinggi pula status sosial yang dimilikinya,” ujar Husin. Menurut data dari administrasi Kabupaten Lampung Barat, saat ini terdapat sekitar 17.500 hektar repong damar di daerah, terutama di daerah pesisir, dengan 1,7 juta pohon. Pohon-pohon yang tumbuh terutama oleh masyarakat desa, menghasilkan sekitar 315 ton getah per tahun, yang sebagian besar diekspor ke Bangladesh, India, Italia, Pakistan dan Arab Saudi. Orang-orang krui tidak hanya mengisi perkebunan Pinus mereka dengan pohon Pinus saja, mereka mengkombinasikan dengan pohon buah-buahan seperti durian, langsat dan lain-lain.

3194071936Kurniadi aktivis lingkungan hidup, yang bekerja sama dengan petani repong damar, mengatakan bahwa secara ekologis, keberadaan petani Damar Pinus tradisional memiliki nilai tinggi. Selain sebagai daerah resapan air, repong damar juga berfungsi sebagai daerah penyangga bagi upaya konservasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Pada tahun 1997, Pemerintah memberikan penghargaan Kalpataru kepada masyarakat krui, atas komitmen mereka terhadap kelestarian Damar Pinus melalui hukum adat.
Kurniadi mengatakan bahwa bagi masyarakat Krui, repong damar lebih dari sebuah sumber pendapatan. “Ada ikatan yang kuat antara masyarakat Krui dan repong damar, Itu adalah identitas mereka, “katanya. Peneliti dan aktivis lingkungan hidup mengatakan, keberlanjutan repong damar di Krui adalah contoh harmoni antara manusia dan alam.

Melestarikan repong damar tidaklah mudah bagi masyarakat Krui. Beberapa diantara merek telah tergoda untuk menjual perkebunannya untuk mendapatkan uang untuk membeli peralatan rumah tangga yang modern.
Zulfaldi, salah satu eksekutif dari Pemilik Asosiasi Repong Damar, mengatakan bahwa tanpa pengawasan, repong damar mungkin akan lenyap. Datangnya budaya modern, suka atau tidak, telah menggoda anak-anak muda di Krui untuk bekerja di kota-kota besar dan industri dan meninggalkan repong damar,” ujar Zulfaldi. Dia mengatakan bahwa asosiasi ini bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk meningkatkan kualitas Damar untuk membantu penambahan harga jualnya. “Kami sedang berusaha untuk menaikkan harga jual Damar dengan sebuah proses yang dapat memperbaiki kualitas getah yang rendah,” katanya.
menjual-getah-damar Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2004 oleh Pusat Riset Kehutanan Internasional menunjukkan bahwa dengan harga jual sekitar Rp 4.000 per kg, petani Damar bisa memperoleh sekitar Rp 10 juta setahun. Jumlah itu tidak termasuk dengan hasil panen pohon-pohon lain yang tumbuh diantara perkebunan Damar tersebut. Panen repong damar dapat memberikan pendapatan yang relatif baik.

Nur Alipin, seorang petani Damar berusia 63 tahun di Pahmungan mengatakan, harga tertinggi terjadi pada tahun 1998, getah Damar bisa mencapai harga Rp 8000 per kilogram. Menurutnya, Idealnya harga berdasarkan pertimbangan biaya produksi, harga minimal harusnya Rp 15.000 per kilogram. Jika kalaa itu satu kilogram getah Damar dapat membeli tiga kilogram beras, namun lain halnya sekarang, harga satu kilogramnya bahkan lebih kecil dari harga beras.

Sumber http://arthaliwa.wordpress.com/

Diambil dari http://lampungbarat.go.id/

Sabtu, 13 Februari 2010

Lampung Nan Eksotis


Jika melihat potensi wisatanya, Provinsi Lampung selain sarat dengan atraksi adat dan budaya, juga memiliki objek wisata spesifik. Tengok saja misalnya, Taman Nasional Way Kambas yang memiliki satwa langka badak bercula satu dan berbagai atraksi gajah.

Juga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dengan harimau, gajah, dan sejumlah satwa langka lainnya.
Belum lagi Anak Gunung Krakatau, yakni anak gunung yang menyembul dari permukaan laut beserta keindahan alam bawah lautnya. Kedahsyatan letusan Gunung Krakatau pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883 yang menghebohkan seantero jagat ini, tentu menjadi daya pikat tersendiri bagi setiap wisatawan untuk mengunjungi taman nasional ini. Betapa tidak, letusan yang selain menyebabkan sekitar 36.000 warga meninggal akibat tsunami hebat yang ditimbulkannya, juga dua pulau, yakni Danan dan Perbuatan tenggelam ke dasar laut.
Material yang dimuntahkannya pun mencapai ketinggian 80 km dengan volume 18.000 km3 sehingga separuh belahan bumi gelap gulita selama 22 jam. Kota Bandar Lampung pun (saat itu masih bernama Teluk Betung) gelap bagaikan malam hari selama tiga hari berturut-turut. Gelombang laut dan getarannya dirasakan hingga pantai barat dan utara Benua Australia, pantai Kepulauan Madagaskar, Afrika, dan Pulau Roadridges, Amerika Serikat (AS).


Yang lebih fantastis lagi, sejak tahun 1927, tumpukan lava dari kawah Gunung Krakatau kembali muncul ke permukaan laut dengan ketinggian satu meter dan terdiri dari dua kawah. Makin lama gunung yang akhirnya diberi nama Anak Krakatau ini makin besar dan bertambah tinggi. Kini, ketinggian kawah pertama sudah mencapai 300 meter dari permukaan laut, sementara aktivitas kawah kedua tidak lagi terlihat mengepulkan asap, dan diperkirakan sudah mati. Menurut prediksi para pakar vulkanologi, tahun 2040 gunung ini akan kembali meletus.
Selain itu, perairan Kepulauan Krakatau memiliki keindahan bawah laut yang tiada tara. Menurut Sekretaris Pengda PORSI Lampung Endang Linirin Widiastuti, di perairan sekitar Gunung Krakatau Besar, persisnya di atas kawah purba, penyelam bisa menikmati bekas patahan yang memiliki lekukan (drop off). “Suasana bawah laut dengan kawah gunung bawah air yang muncul ke permukaan yang seperti ini merupakan satu-satunya di dunia,” ujar Endang kepada SH.

Bahkan, lanjut Endang, pada kedalaman 200 meter, penyelam akan menemui gelembung-gelembung gas metan. Selain itu, lokasi penyelaman ini menjadi istimewa karena memiliki nilai historis yang tinggi sehingga setiap penyelam ingin menikmatinya.
Selain itu yang membedakan lokasi ini dengan tempat lainnya adalah, di dasar laut masih ditemukan lempengan-lempengan bekas letusan Gunung Krakatau. Di dasar laut juga bisa ditemukan hidotermal atau air hangat dan juga keindahan pemandangan bawah laut lainnya.

Pantai Eksotik

Lampung merupakan provinsi kedua dengan pantai terpanjang di Sumatera, setelah Nanggroe Aceh Darussalam. Sebagian besar pantai tersebut, terutama yang menghadap ke lautan Indonesia dan Teluk Lampung, merupakan pantai yang eksotis. Beberapa di antaranya Pantai Tanjungsetia, Pekon (Desa-red) Bumi Agung, Kecamatan Biha, Lampung Barat, sekitar 22 km dari Kota Krui, terdapat lokasi untuk berselancar yang sangat menantang. Pada bulan Mei hingga Agustus, ketinggian ombaknya mencapai tujuh meter.
Masih di Lampung Barat, juga terdapat pantai dengan hamparan pasir putih dan bentangan laut membiru, yakni Pantai Tembakak, Kecamatan Karya Punggawa. Ombak besar tidak henti menyisir pasir-pasir di pantai itu, seolah tidak sabar mengajak pengunjung bermain-main.
Objek wisata spesifik lainnya, yakni hamparan hutan damar yang memanjang mulai pesisir utara hingga pesisir selatan Lampung Barat yang oleh warga setempat disebut repong damar akan mengusik mata kita ketika memasuki wilayah Krui. Apalagi damar di daerah ini berkualitas tinggi dan terbaik di dunia, yakni damar mata kucing.
Untuk melihat repong damar tidaklah terlalu sulit. Selain yang terletak jauh dari permukiman penduduk alias di bukit-bukit, ada juga repong damar yang letaknya di pinggir-pinggir jalan sehingga kita bisa menyaksikan getah damar yang dihasilkan satu batang pohon damar, yang umumnya berusia puluhan hingga ratusan tahun ini.
Bahkan, di Pekon Pahmongan Raya, Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat–sentra utama damar–bisa ditemui pohon damar yang konon sudah berusia sekitar dua abad. Hingga kini, pohon damar yang tingginya hampir 50 meter tersebut masih berproduksi meski jumlahnya sudah jauh menurun. Di pekon ini, 80 persen dari 224 keluarga penduduknya hidup dari menyadap getah damar.


Sumbe http://www.potlot-adventure.com/category/lampung/