Mari Lestarikan Budaya. Berbangga menjadi warga Negara Indonesia yang kekayaan Budayanya Tidak ternilai dengan apa-pun.

Minggu, 14 Februari 2010

Tantangan Budidaya Damar

Dari tribunlampung.co.id dipostkan pada Minggu, 22 November 2009 | 01:03 WIB

Harga damar mata kucing di Kabupaten Lampung Barat masih bertahan rendah, yakni berkisar Rp6.000- Rp6.500/kg, sementara pasokan komoditas itu tetap lancar.

Beberapa petani yang ditemui di kawasan hutan di lintasan Liwa-Krui Lampung Barat, Sabtu, mengatakan harga damar mata kucing sepanjang 2009 cenderung bertahan rendah sehubungan menurunnya permintaan komoditas itu.

"Saya membeli damar dari petani Rp6.000/kg dan menjualnya ke pengumpul Rp6.500/kg. Harga komoditas ini sudah lama bertahan rendah," kata salah satu petani di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung Barat, Zul.

Zul mengaku bisa mengirimkan 500 kg damar mata kucing ke agen (pedagang pengumpul) di Jakarta dalam sekali pengiriman. Sebelumnya, petani damar di Desa Gunung Kemala Kecamatan Karya Penggawa Lambar, Solihin, juga mengatakan harga damar di daerah itu masih rendah.

Harga damar kualitas asalan mencapai Rp.6.500, kualitas AC Rp8.500/kg, kualitas AB Rp10.500/kg dan kualitas ekspor ABC Rp13.000/kg.

Kabupaten Lampung Barat merupakan penghasil utama damar mata kucing di Lampung, termasuk di Indonesia. Produksi damar Kabupaten Lampung Barat tahun 2004 mencapai 6.503 ton, tahun 2005 sebanyak 3.992 ton, tahun 2006 sebanyak 6.518 ton, tahun 2007 mencapai 6.250 ton, tahun 2008 sekitar 5.850 ton dan Januari sampai Mei 2009 telah mencapai 2.469 ton.

Harga damar yang bertahan rendah itu dikhawatirkan bisa mengancam keberadaan pohon damar, seperti pohon damar dipotong dan menjualnya ke pengusaha kayu. Tahun-tahun sebelumnya harga damar sempat mencapai Rp13.000- Rp14.000/kg.

Sehubungan damar bisa dikembangkan sebagai komoditas unggulan hasil hutan bukan kayu, maka berbagai kalangan mengharapkan pemerintah daerah setempat mencari jalan keluar untuk menyelamatkan keberlangsungan tanaman damar di Lampung Barat.

Selain itu, petani damar diharapkan membentuk wadah untuk menstabilkan harga komoditas unggulan Lampung Barat itu.(ant)

Lampung Barat (KRUI) Penghasil Damar Terbesar di Dunia


Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menyimpan potensi besar getah Damar Mata Kucing (Shorea Javanica). Total pendapatan per tahunnya antara Rp 38- 39 miliar. Hal ini terungkap dalam Pertemuan Multipihak Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Damar Mata Kucing di Hotel Marcopolo, Selasa (9/6).

Kepala Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Alam Lampung Barat, Warsito mengungkapkan, produksi damar mata kucing di Lambar dari Januari - Mei 2009 telah mencapai 2.469 ton. "Jika harga rata-rata Rp 6 juta per ton maka nilai ekonomis pendapatannya setara Rp 14,814 miliar. Harga getah damar mata kucing saat ini sekitar Rp 6.000/kg," kata dia.

Direktorat Statistik dan Ekonomi Moneter dalam Kajian Ekonomi Regional Provinsi Lampung mencatat ekspor lak, getah dan damar Provinsi Lampung sampai Februari 2009 sebesar 181,922 US dolar. Share market-nya sekitar 0,11%.

Kepala Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Alam Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, getah damar bisa menjadi komoditas unggulan Lampung dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Bahkan, getah Damar Mata Kucing bisa jadi ikon Lampung.


"Getah Damar Mata Kucing di Krui sangat potensial untuk dikembangkan. Budidaya damar punya dua manfaat sekaligus yaitu pelestarian hutan dan ekonomi," ujarnya. Potensi damar yang cukup besar, membuat Lampung Barat menjadi penghasil damar terbesar di dunia. (*)


Sumber http://www.tribunlampung.co.id

Damar dan Cara Masyarakat Krui Melestarikan Lingkungan Hidup

Bagi masyarakat krui, mengumpulkan getah damar tidak hanya pekerjaan laki-laki tetapi juga untuk perempuan. Damar Pinus (Shorea javanica) telah diolah di Krui sejak ratusan tahun yang lalu. Kawasan alami pohon damar telah dikenal di luar negeri sudah sejak lama. Para penguasa Belanda pada masa penjajahan menggunakannya sebagai bahan baku untuk memproduksi berbagai produk seperti pernis, cat, tinta, kemenyan dan kosmetik sebagaimana yang dijelaskan Oyos Saroso HN.

Hingga kini, masyarakat Krui terus melindungi warisan mereka, nuansa hijaupanjat damar pepohonan Damar Pinus mengisi bukit dan peternakan di wilayah pesisir. Masyarakat krui dalam mengelola perkebunan repong damar mempunyai hukum adat untuk melindungi Damar Pinus. Pohon Damar Pinus tidak boleh ditebang dan setiap orang yang melanggar hukum tersebut menerima hukuman dalam bentuk penanaman pohon Damar baru, Bahkan setiap orang yang akan menjadi calon pengantin harus menanam pohon sebelum menikah. Beberapa orang Krui bahkan percaya bahwa mereka dapat berbicara dengan Damar pinus. Selama bertahun-tahun, orang tua di Krui mengatakan kepada anak-anak mereka, “jika Anda butuh uang untuk membayar biaya sekolah anak-anak Anda, berbicaralah dengan pohon Damar”.

250px-Repong_damar_010813_kryPengamat budaya Lampung Anshori Djausal mengatakan bahwa adat tidak memiliki makna denotative, Itu jelas merupakan sebuah pesan kepada anak-anak Krui untuk terus menjaga dan melindungi pohon Damar, dan itu telah terbukti berhasil. banyak orang Krui telah sukses dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi sejak orang tua mereka membudidayakan Damar Pinus. Pohon-pohon adalah sumber utama pendapatan bagi masyarakat Krui. Setiap minggu, para petani mengumpulkan getah dan ketika mereka telah merasa cukup, mereka menjualnya ke pengumpul.

Ancaman terhadap perkebunan repong damar datang pada saat pembukaan3194070665 perkebunan kelapa sawit yang mengabaikan hukum adat. Pada akhir tahun 1980-an, banyak pohon Damar yang ditebang untuk membuka perkebunan kelapa sawit, dan para penebang liar mencuri kayu Damar Pinus dengan mencampurkannya dengan kayu biasa sehingga polisi tidak menghentikan mereka, karena mereka tidak menyadari para penebang liar telah mencampurnya dengan kayu ilegal Damar pinus. Namun bagaimanapun juga para penduduk desa di desa Pahmungan tetap memegang teguh tradisi mereka dalam melindungi Damar Pinus, puluhan desa lainnya di Lampung Barat juga masih menjunjung tinggi tradisi yang sama.

Husin, seorang penduduk desa Pahmungan berusia 57 tahun, memelihara beberapa pohon Damar di perkebunannya, yang merupakan warisan dari nenek moyang mereka yang telah dimiliki sejak zaman penjajahan Belanda. “Semakin banyak sesorang memiliki repong Damar, maka semakin tinggi pula status sosial yang dimilikinya,” ujar Husin. Menurut data dari administrasi Kabupaten Lampung Barat, saat ini terdapat sekitar 17.500 hektar repong damar di daerah, terutama di daerah pesisir, dengan 1,7 juta pohon. Pohon-pohon yang tumbuh terutama oleh masyarakat desa, menghasilkan sekitar 315 ton getah per tahun, yang sebagian besar diekspor ke Bangladesh, India, Italia, Pakistan dan Arab Saudi. Orang-orang krui tidak hanya mengisi perkebunan Pinus mereka dengan pohon Pinus saja, mereka mengkombinasikan dengan pohon buah-buahan seperti durian, langsat dan lain-lain.

3194071936Kurniadi aktivis lingkungan hidup, yang bekerja sama dengan petani repong damar, mengatakan bahwa secara ekologis, keberadaan petani Damar Pinus tradisional memiliki nilai tinggi. Selain sebagai daerah resapan air, repong damar juga berfungsi sebagai daerah penyangga bagi upaya konservasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Pada tahun 1997, Pemerintah memberikan penghargaan Kalpataru kepada masyarakat krui, atas komitmen mereka terhadap kelestarian Damar Pinus melalui hukum adat.
Kurniadi mengatakan bahwa bagi masyarakat Krui, repong damar lebih dari sebuah sumber pendapatan. “Ada ikatan yang kuat antara masyarakat Krui dan repong damar, Itu adalah identitas mereka, “katanya. Peneliti dan aktivis lingkungan hidup mengatakan, keberlanjutan repong damar di Krui adalah contoh harmoni antara manusia dan alam.

Melestarikan repong damar tidaklah mudah bagi masyarakat Krui. Beberapa diantara merek telah tergoda untuk menjual perkebunannya untuk mendapatkan uang untuk membeli peralatan rumah tangga yang modern.
Zulfaldi, salah satu eksekutif dari Pemilik Asosiasi Repong Damar, mengatakan bahwa tanpa pengawasan, repong damar mungkin akan lenyap. Datangnya budaya modern, suka atau tidak, telah menggoda anak-anak muda di Krui untuk bekerja di kota-kota besar dan industri dan meninggalkan repong damar,” ujar Zulfaldi. Dia mengatakan bahwa asosiasi ini bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk meningkatkan kualitas Damar untuk membantu penambahan harga jualnya. “Kami sedang berusaha untuk menaikkan harga jual Damar dengan sebuah proses yang dapat memperbaiki kualitas getah yang rendah,” katanya.
menjual-getah-damar Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2004 oleh Pusat Riset Kehutanan Internasional menunjukkan bahwa dengan harga jual sekitar Rp 4.000 per kg, petani Damar bisa memperoleh sekitar Rp 10 juta setahun. Jumlah itu tidak termasuk dengan hasil panen pohon-pohon lain yang tumbuh diantara perkebunan Damar tersebut. Panen repong damar dapat memberikan pendapatan yang relatif baik.

Nur Alipin, seorang petani Damar berusia 63 tahun di Pahmungan mengatakan, harga tertinggi terjadi pada tahun 1998, getah Damar bisa mencapai harga Rp 8000 per kilogram. Menurutnya, Idealnya harga berdasarkan pertimbangan biaya produksi, harga minimal harusnya Rp 15.000 per kilogram. Jika kalaa itu satu kilogram getah Damar dapat membeli tiga kilogram beras, namun lain halnya sekarang, harga satu kilogramnya bahkan lebih kecil dari harga beras.

Sumber http://arthaliwa.wordpress.com/

Diambil dari http://lampungbarat.go.id/

Sabtu, 13 Februari 2010

Lampung Nan Eksotis


Jika melihat potensi wisatanya, Provinsi Lampung selain sarat dengan atraksi adat dan budaya, juga memiliki objek wisata spesifik. Tengok saja misalnya, Taman Nasional Way Kambas yang memiliki satwa langka badak bercula satu dan berbagai atraksi gajah.

Juga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dengan harimau, gajah, dan sejumlah satwa langka lainnya.
Belum lagi Anak Gunung Krakatau, yakni anak gunung yang menyembul dari permukaan laut beserta keindahan alam bawah lautnya. Kedahsyatan letusan Gunung Krakatau pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883 yang menghebohkan seantero jagat ini, tentu menjadi daya pikat tersendiri bagi setiap wisatawan untuk mengunjungi taman nasional ini. Betapa tidak, letusan yang selain menyebabkan sekitar 36.000 warga meninggal akibat tsunami hebat yang ditimbulkannya, juga dua pulau, yakni Danan dan Perbuatan tenggelam ke dasar laut.
Material yang dimuntahkannya pun mencapai ketinggian 80 km dengan volume 18.000 km3 sehingga separuh belahan bumi gelap gulita selama 22 jam. Kota Bandar Lampung pun (saat itu masih bernama Teluk Betung) gelap bagaikan malam hari selama tiga hari berturut-turut. Gelombang laut dan getarannya dirasakan hingga pantai barat dan utara Benua Australia, pantai Kepulauan Madagaskar, Afrika, dan Pulau Roadridges, Amerika Serikat (AS).


Yang lebih fantastis lagi, sejak tahun 1927, tumpukan lava dari kawah Gunung Krakatau kembali muncul ke permukaan laut dengan ketinggian satu meter dan terdiri dari dua kawah. Makin lama gunung yang akhirnya diberi nama Anak Krakatau ini makin besar dan bertambah tinggi. Kini, ketinggian kawah pertama sudah mencapai 300 meter dari permukaan laut, sementara aktivitas kawah kedua tidak lagi terlihat mengepulkan asap, dan diperkirakan sudah mati. Menurut prediksi para pakar vulkanologi, tahun 2040 gunung ini akan kembali meletus.
Selain itu, perairan Kepulauan Krakatau memiliki keindahan bawah laut yang tiada tara. Menurut Sekretaris Pengda PORSI Lampung Endang Linirin Widiastuti, di perairan sekitar Gunung Krakatau Besar, persisnya di atas kawah purba, penyelam bisa menikmati bekas patahan yang memiliki lekukan (drop off). “Suasana bawah laut dengan kawah gunung bawah air yang muncul ke permukaan yang seperti ini merupakan satu-satunya di dunia,” ujar Endang kepada SH.

Bahkan, lanjut Endang, pada kedalaman 200 meter, penyelam akan menemui gelembung-gelembung gas metan. Selain itu, lokasi penyelaman ini menjadi istimewa karena memiliki nilai historis yang tinggi sehingga setiap penyelam ingin menikmatinya.
Selain itu yang membedakan lokasi ini dengan tempat lainnya adalah, di dasar laut masih ditemukan lempengan-lempengan bekas letusan Gunung Krakatau. Di dasar laut juga bisa ditemukan hidotermal atau air hangat dan juga keindahan pemandangan bawah laut lainnya.

Pantai Eksotik

Lampung merupakan provinsi kedua dengan pantai terpanjang di Sumatera, setelah Nanggroe Aceh Darussalam. Sebagian besar pantai tersebut, terutama yang menghadap ke lautan Indonesia dan Teluk Lampung, merupakan pantai yang eksotis. Beberapa di antaranya Pantai Tanjungsetia, Pekon (Desa-red) Bumi Agung, Kecamatan Biha, Lampung Barat, sekitar 22 km dari Kota Krui, terdapat lokasi untuk berselancar yang sangat menantang. Pada bulan Mei hingga Agustus, ketinggian ombaknya mencapai tujuh meter.
Masih di Lampung Barat, juga terdapat pantai dengan hamparan pasir putih dan bentangan laut membiru, yakni Pantai Tembakak, Kecamatan Karya Punggawa. Ombak besar tidak henti menyisir pasir-pasir di pantai itu, seolah tidak sabar mengajak pengunjung bermain-main.
Objek wisata spesifik lainnya, yakni hamparan hutan damar yang memanjang mulai pesisir utara hingga pesisir selatan Lampung Barat yang oleh warga setempat disebut repong damar akan mengusik mata kita ketika memasuki wilayah Krui. Apalagi damar di daerah ini berkualitas tinggi dan terbaik di dunia, yakni damar mata kucing.
Untuk melihat repong damar tidaklah terlalu sulit. Selain yang terletak jauh dari permukiman penduduk alias di bukit-bukit, ada juga repong damar yang letaknya di pinggir-pinggir jalan sehingga kita bisa menyaksikan getah damar yang dihasilkan satu batang pohon damar, yang umumnya berusia puluhan hingga ratusan tahun ini.
Bahkan, di Pekon Pahmongan Raya, Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat–sentra utama damar–bisa ditemui pohon damar yang konon sudah berusia sekitar dua abad. Hingga kini, pohon damar yang tingginya hampir 50 meter tersebut masih berproduksi meski jumlahnya sudah jauh menurun. Di pekon ini, 80 persen dari 224 keluarga penduduknya hidup dari menyadap getah damar.


Sumbe http://www.potlot-adventure.com/category/lampung/

Sempurnakan Kebebasan di Pantai Ringgung


Keluasan laut selalu menjadi inspirasi pembebasan. Tak heran jika untuk menghilangkan kepenatan, bentangan samudera dengan aroma khasnya akan meluluskan segala keinginan tentang kebebasan dari belenggu rutinitas. Salah satu lokasi di Lampung yang menawarkan spekta kebebasan laut adalah Pantai Ringgung di Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.

Pantai ini sangat cocok bagi warga yang ingin bersantai di pantai yang masih alami, lengkap dengan hutan bakau dan tumbuhan pantai lainnya, di pantai ini pengunjung akan menemukan suasana yang masih asli.

Lokasinya berada sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Bandar Lampung ke arah barat daya menuju Padang Cermin, Pesawaran. Untuk sampai ke pantai yang berada tak jauh dari Jalan Raya Hanura-Padang Cermin itu, tersedia jalan beraspal mulus. Hanya untuk mencapai bibir pantai, dari jalan masih berupa jalan berbatu sepanjang 2 km. Tapi kondisi itu dijamin tidak akan membuat slip mobil karena jalan itu sudah dilapisi batu koral.

Secara umum, tempat wisata pantai ini belum ada pengelolaan secara profesional. Masuk kawasan ini, satu portal dari bambu dipasang dengan penunggu yang berada pada pos jaga sederhana. Dengan membayar Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 5.000 untuk sepeda motor, pengunjung sudah bisa menikmati panorama laut yang indah itu.
Demikian pula bibir pantainya masih dibiarkan alami. Hutan bakau yang berada beberapa bagian bibir pantai dibiarkan tetap asri.
Belasan pondok-pondok dari papan dan asbes dengan warna-warna cerah dibangun oleh pengelola. Dari pondok-pondok tersebut, pengunjung bisa bersantai sambil memandang laut yang di tengahnya berdiri beberapa keramba budi daya ikan kerapu. Ombak pantai yang tenang, air yang jenih, dan mangrove berupa hutan bakau yang terjaga mengundang para pembudi daya ikan air laut untuk berusaha di sini. Namun, keberadaan mereka sinergis dengan tujuan wisata.

Pantai Ringgung berupa teluk kecil dengan garis pantai lengkung oval berpagar Bukit Ringgung di sisi barat dan selatan, dan Bukit Lahu di sisi utara.
Sementara itu, Pulau Tegal yang berbentuk gunung seperti menjadi pelindung teluk dari amukan ombak yang tak bersahabat. Ombaknya yang tenang dan airnya yang jernih karena lapisan pasir di dasar lautnya tebal dan halus, membuat perairan Pantai Ringgung menjadi lokasi nyaman untuk berenang, termasuk bagi anak-anak.
Bahkan, bagi mereka yang hobi berenang di laut, bisa berlomba berenang ke Pulau Tegal di depannya yang berjarak sekitar 500 meter. Pulau kecil ini berpenduduk 35 kepala keluarga dan juga memiliki pantai nan indah.

sumber dari http://www.potlot-adventure.com/category/lampung/
dan http://ulun.lampunggech.com

Taman Wisata Alam Bumi Kedaton




Obyek wisata Lampung memang beraneka ragam. Dan keberadaan Taman Wisata Alam Bumi Kedaton, bagian dari keragaman itu. Taman wisata yang dibuka akhir Oktober 2004, berada di bagian barat Kota Bandar Lampung ini, memang menarik dan unik sehingga cocok sebagai tempat untuk rileks bagi keluarga dan wisatawan setelah berkelana di Lampung.

Menariknya lantaran nuansa alam perbuktian, lembah, perkampungan hijau, dan gemercik sungai begitu kental. Memang Taman Wisata ini sejak dulu sampai kini dikenal sebagai daerah pengasil buah-buahan segar seperti durian, manggis, duku, pisang dan palawija. Karena struktur di tanah ini daerah ini memang subur, hijau dan berhawa sejuk.

Uniknya karena beberapa hewan menghiasi taman ini, mirip seperti kebun binatang. Beberapa koleksi satwa seperti gajah Sumatera, buaya, siamang, beruk, kera ekor panjang, ayam hutan, elang, biawak dan berbagai jenis ayam dari Cina, Arab, dan Australia, menjadi penghuni tetap. Dan pengelola Taman berusaha keras untuk selalu menambah koleksi satwa agar tambah menarik.

Selain itu, ada atraksi yang menghibur wisatawan. Misalnya, atraksi Gajah malah wisatawan dapat menunggang gajah dengan tracking khusus, memberi makan gajah bahkan foto bersama hewan bertubuh tambun ini. Atraksi lainnya, Kuda Pencak dan tarian tradsional Lampung yang pentas pada musim liburan.

Pembangunan tempat wisata ini tentunya tak hanya didasari atas lokasi yang berada di pegunungan, namun jarak tempuh yang kurang lebih hanya duapuluh menit dari Kota Lampung tentu merupakan petimbangan lain yang lebih signifikan didirikannya Bumi Kedaton di daerah ini. Tak salah kalau tempat ini menjadi salah satu daya pikat para wisatawan yang berkunjung ke Kota Lampung.

Bumi Kedaton juga dilengkapi lahan perkemahan yang ada di bagian utara di sisi sungai yang mengalir dari lereng Gunung Betung. Juga tersedia fasilitas rekreasi keluarga, rumah khas Lampung bertiang, bungalow dengan panorama lembah dan perbukitan yang cocok untuk rileks, lokasi outbond, jogging track, wisata kano di sungai nan jernih dan bersih.

Dan kini, Taman wisata dilengkapi dengan koleksi tanaman langka yang bertujuan untuk lebih memperkenalkan kekayaan fauna Nusantara, khususnya untuk daerah Sumatera. Fasilitas lainnya dilengkapi jembatan gantung, kolam renang, kolam pemancingan sampai dengan food stall dan ikan bakar semakin menampakkan visi Bumi Kedaton ke depan sebagai one stop shopping antara wisata, bermain dan sekaligus tempat meeting.

Kawasan ini dari dulu sampai sekarang sangat terkenal sebagai penghasil buah-buahan segar seperti durian, manggis, duku, pisang dan palawija. Terletak di ketinggian antara 700 m sampai dengan 900 m di atas permukaan air laut menjadikan daerah ini sebagai tempat yang berhawa sejuk sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh disini. Yang paling terkenal dari daerah ini adalah duriannya. Kalau sedang musim durian jangan Tanya, sepanjang jalan dari dan menuju Batu Putuk akan dipenuhi oleh para penjual durian.

Akses menuju Taman Wisata Bumi Kedaton ini tidak sulit, cuma sekitar setengah jam berkendara dari pusat kota Bandar Lampung.

Masih satu jalur perjalanan dari Kota Lampung menuju Bumi Kedaton, Jangan lupa mampir ke jalan Teluk Betung yang terkenal sebagai salah satu sentra pusat oleh-oleh jajan khas Lampung. Yang tak dapat dipisahkan dari Lampung adalah kripik pisangnya, yang sudah terkenal di dimana-mana. Selain kripik pisang masih ada dodol lampung, kripik singkong, sambal udang dan masih banyak lagi jajan khas Lampung yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Jangan lupa bagi anda yang berkunjung ke Kota Lampung mampirlahke semua tempat menarik yang ada dari wisata pantai, wisata pegunungan sampai dengan wisata kuliner.


Sumber: Majalah Travel Club

Diambil dari http://www.potlot-adventure.com

Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas, terletak di timur Propinsi Lampung dan berjarak sekitar 112 km dari Kota Bandarlampung. Taman nasional way (sungai) kambas ini pertama kali diresmikan oleh Menteri Pertanian tahun 1982. Dengan luas sekitar 130 ribu ha, tempat ini tidak hanya dihuni gajah2 sumatera (Elephas maximus), tp juga merupakan habitat bagi badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan beberapa hewan dilindungi lainnya. Menurut sebuah sumber, objek wisata ini paling baik dikunjungi pada bulan Juli s.d. September.

Perjalanan ke kota bandar lampung dari tempat pendaratan ternyata cukup memakan waktu (sekitar 2 jam). disarankan kamu mengatur waktu jangan sampai melakukan perjalanan di tempat ini saat hari sudah gelap, kecuali berombongan dengan kendaraan2 lain yang turun dari kapal. konon kabar kalau sudah malam memudahkan penjahat menjadikan kamu sebagai korban di jalan yang relatif sepi ini.

Nah, untuk sampai way kambas sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai disana.kalau kamu kesana itu juga plus tanya2, karena rambu/panduan menuju kesana ga gitu jelas. setibanya di way kambas, ternyata sudah padat didatangi orang. mereka rata2 memang orang lampung yang tengah berlibur. yg datang ga cuma pakai mobil atau motor, beberapa bahkan berombong2 datang pake truk. sekilas kl dilihat tempat ini seperti lapangan rumput yang luas banget. dibeberapa tempat kadang kita nemuin sekawanan gajah yang kakinya dirantai. katanya mereka adalah gajah2 liar yang tengah dididik supaya terlatih. memang sih, kl sudah pernah ke kebun binatang lain mungkin lebih seru kl kt liat gajah di taman safari. tp setidaknya keberadaan taman nasional di sumatera ini telah menjadi tempat tumbuh berkembangnya banyak satwa dan tanaman2 hutan yang kian jarang kita temui di pulau jawa.




Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).

Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.

Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pusat Latihan Gajah Karangsari. Atraksi gajah.

Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah.Way Kanan. Penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.

Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d September setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi :

Lampung-Metro-Way Jepara menggunakan mobil sekitar dua jam (112 km), Branti-Metro-Way Jepara sekitar satu jam 30 menit (100 km), Bakauheni-Panjang-Sribawono-Way Jepara sekitar tiga jam (170 km), Bakauheni-Labuan Meringgai-Way Kambas sekitar dua jam.
Kantor: Jl. Raya Way Jepara
Labuan Ratu Lama, Lampung
Telp. (0725) 44220
Dinyatakan Menteri Pertanian, Tahun 1982
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 14/Menhut- II/1989 dengan luas 130.000 hektar
Ditetapkan Menteri Kehutanan, SK No. 670/Kpts-II/1999
dengan luas 125.621,3 hektar
Letak Kab. Lampung Tengah dan Kab. Lampung
Timur, Provinsi Lampung
Temperatur udara 28° – 37° C
Curah hujan 2.500 – 3.000 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 – 60 m. dpl
Letak geografis 4°37’ – 5°15’ LS, 106°32’ – 106°52’ BT

Sumber: www.dephut.go.id


Diambil dari http://blog.unila.ac.id/andika/2009/12/25/wisata-lampung/

dan dari http://www.potlot-adventure.com/2009/04/20/taman-nasional-way-kambas/

Fresh And Natural di Lembah Hijau


Menyambut Visit Lampung Year 2009, pariwisata Lampung terus berbenah. Taman Wisata Lembah Hijau yang jadi andalan wisata alam buatan di kota Bandar Lampung, kini semakin ramai dikunjungi wisatawan lokal, nasional, juga wisatawan mancanegara (wisman) mulai melirik lantaran ada taman satwa yang jadi titik perhatiannya.

Taman wisata yang berlokasi di JI. Radin Imba Kesuma Ratu, Kampung Sukajadi, Kel. Sukadanaham, Kec. Tanjung Karang Barat, Bandar lampung, kini menjadi andalan bagi wisatawan yang berkunjung ke Lampung.

Apalagi, Provinsi Lampung secara geografis memiliki posisi strategis, sebagai pintu gerbang masuk dari Pulau Jawa ke Sumatera. Juga, warga Lampung yang butuh tempat rekreasi dan hiburan bernuasa lingkungan.

Fresh and Natural, demikian motto obyek taman wisata ini yang sejalan dengan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, aman dan alami. Karena itu, menariknya taman wisata ini merupakan perpaduan sebuah Taman Rekreasi pegunungan dan area satwa yang menempati suatu area berbukit, lembah serta sebuah sungai kecil berarus deras yang membelah kawasan wisata ini.

Ditambah berbagai fasilitas penunjang wisata di Lembah Hijau yang sangat lengkap, bervariasi seperti naik kuda, onta, rute jogging, tempat santai keluarga, kano, membuat wisatawan semakin enjoy dan betah menikmati musim liburan. “Keberadaan Lembah Hijau ini menjadi destinasi alternatif di Lampung, khususnya bagi wisata keluarga yang umumnya datang dari luar daerah,” ungkap Kasi Promosi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Provinsi Lampung, Nurmansyah.

Berbagai fasilitas mulai koleksi satwa-satwa sekaligus penangkarannya, bahkan hutan lindung dan catchment area sehingga kawasan ini berkonsep cagar alam, adat, budaya, dan objek wisata, yang komposisinya 80% areal alami terbuka dan 20% bangunan.

Selain itu, Lembah Hijau hadir dengan konsep wisata terpadu. Dalam satu area ini, wisatawan bisa merasakan beragam fasilitas yang menyenangkan, edukatif, dan refreshing. Di mana, tersedia kolam renang water boom dengan tower spiral setinggi 13 meter, panjang 60 meter, dan kolam torpedo 8 meter.

Water boom ini satu-satunya dilengkapi dengan water splash. Tidak hanya itu, Taman Wisata Lembah Hijau juga dilengkapi dengan outdoor activity untuk outbond, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, serta restoran dan cottage. Juga dilengkapi taman flora dan fauna. Ini bisa dijadikan sebagai wahana pembelajaran anak dalam menggali jenis jenis satwa dan tumbuhan. Ada juga kebun herbal yang dilengkapi dengan pondok herbal.

Lembah Hijau yang seluas 30 hektar, dan baru 10 hektar yang telah dimanfaatkan akan terus berbenah dengan membangun berbagai fasilitas yang sangat dibutuhkan wisatawan. Dengan tujuan agar wisatawan tidak merasa jenuh berwisata di Lembah Hijau ini. Fasilitas tambahan yang kini sudah ada antara lain, paintball and airsoft gun area, racing games, juga rumah pohon bagi wisatawan yang ingin menginap.


Diambil dari http://www.potlot-adventure.com/